Sensor Potensiometrik
2.
Prinsip
Kerja
Sinyal ini diukur
sebagai perbedaan potensial (tegangan) antara elektroda kerja dan elektroda
referensi. Kerja potensial elektroda harus tergantung pada konsentrasi analit
dalam fase gas atau solusi.
3.
Klasifikasi
Sensor
Potensiometri sensor
gas solid umumnya telah diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu
• Tipe I sensor
memiliki elektrolit yang mengandung ion mobile dari spesies kimia dalam fase gas
bahwa itu adalah pemantauan. Contoh dari tipe I yaitu produk komersial, sensor
oksigen YSZ.
• Type sensor II tidak
memiliki ion mobile dari spesies kimia yang akan merasakan, tetapi ion yang
terkait dengan gas sasaran dapat menyebar dalam elektrolit padat untuk
memungkinkan equilibrium dengan atmosfer. Oleh karena itu, tipe I dan sensor
tipe II memiliki desain yang sama dengan elektroda gas dikombinasikan dengan
logam dan elektrolit di mana ion teroksidasi atau dikurangi dapat elektrokimia
diseimbangkan melalui sel elektrokimia. Dalam jenis ketiga sensor elektrokimia,
fase tambahan ditambahkan ke elektroda untuk meningkatkan selektivitas dan
stabilitas.
• Tipe III sensor
membuat konsep elektroda lebih membingungkan. Sehubungan dengan desain sensor
solid state, tahap tambahan terlihat sebagai bagian dari elektroda. Tapi itu
tidak bisa menjadi elektroda karena bahan fase tambahan umumnya tidak konduktor
listrik yang baik. Terlepas dari kebingungan ini, tipe III desain menawarkan
lebih kelayakan dalam hal merancang berbagai sensor dengan bahan-bahan tambahan
yang berbeda dan elektrolit.
4.
Metode
Pada
metode analisis potensiometri umumnya menggunakan elektroda selektif ion.
Elektroda selektif ion (ESI) adalah suatu setengan sel elektrokomia yang
menggunakan membran sebagai sensor kimia lingkungan ionik dan mengukur
aktivitas (konsentrasi) ion-ion, yang potensialnya berubah-ubah secara
reversible terhadap perubahan aktivitas ion dalam larutan yang dapat menembus
antarmuka membran-membran yang diukurnya.
Membran
yang digunakan dalam sel elektrokimia dan potensiometeri merupakan aplikasi
langsung dari persamaan Nernst dengan cara pengukuran potensial dua elektroda
tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol. Membran yang digunakan dalam sel
elektrokimia dan berfungsi sebagai sensor ion tertentu disebut membran selektif
ion. Elektroda bermembran ini memiliki jenis yang cukup beragam diantarnya :
1. Elekroda Bermembran
Kaca
Elektroda
kaca yang umum digunakan untuk mengukur pH merupakan contoh suatu sensor potensiometri.
Membran dalam elektroda pH adalah kaca natrium silikat yang dibuat dari
campuran Al2O3, Na2O, dan SiO2 yang
dibentuk membran secara peniupan.
2. Elektroda Bermembran
Padat
Membran
padat berbahan aktif garam anorganik yang sukar larut seperti LaF3,
Ag2S dan CuS yang digunakan dapat saja bersifat homogen dan dapat
pula bersifat heterogen.
3. Elektroda Bermembran
Cair
Membran
cair umumnya mempunyai tahanan listrik cukup tinggi (dalam orde 1 MΩ), tetapi
harus dapat menghantarkan listrik agar berfungsi sebagai sensor ion (menurut
hukum Ohm) yang ditimbulkan oleh pergerakan karier bermuatan di dalam
kanal-kanal cairan dalam membran.
4. Elektrode Bermembran
Probe Gas
Elektroda
ini dibuat dengan menggunakan sensor membran kaca, terutama untuk pH, untuk
menentukan konsentrasi gas yang terlarut dalam larutan air. Prinsipnya adalah
menempatkan suatu membran yang bersifat permeable terhadap gas
pada bagian ujung sebuah tabung.
5. Elektroda Bermembran
enzim Teramobilisasi Pada Gel
Elektroda
jenis ini merupakan contoh pertama biosensor, karena melibatkan proses biokimia
yang melibatkan reaksi katalisis oleh enzim dengan analit menghasilkan produk
yang dapat disensor secara sensor kimia potensiometri, misal adalah sensor
urea.
sensor ini bisa dibeli dimana ya mas/mbak?
BalasHapus