Transduser (Transducer)


A.    PENGERTIAN
Transduser (Inggris: transducer) adalah sebuah alat yang mengubah satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan ukuran atau informasi (misalnya, sensor tekanan). Transduser bisa berupa peralatan listrik, elektronik, elektromekanik, elektromekanik, fotonik, atau fotovoltaik dan juga dapat dalam bentuk energi listrik, energi mekanikal, energi elektromagnetik, energi cahaya, energi kimia, energi akustik (bunyi), dan energi panas.
Suatu definisi mengatakan “transducer adalah sebuah alat yang bila digerakkan oleh energi di dalam sebuah sitem transmisi, menyalurkan energi dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi kedua”. Transmisi kedua ini bisa listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi) atau termal (panas).
Dalam pengertian yang lebih luas, transduser didefinisikan sebagai suatu peralatan yang mengubah suatu bentuk sinyal menjadi bentuk sinyal lainnya. Contoh yang umum adalah pengeras suara (audio speaker), yang mengubah beragam voltase listrik yang berupa musik atau pidato, menjadi vibrasi mekanis. Contoh lain adalah mikrofon, yang mengubah suara kita, bunyi, atau energi akustik menjadi sinyal atau energi listrik.
Dapat disimpulkan bahwa pada umumnya semua alat yang dapat mengubah atau mengonversi suatu energy ke energy lainnya disebut Transduser (Transducer).
B.     JENIS-JENIS TRANSDUSER
1.    Berdasarkan Fugsinya
Berdasarkan Fungsinya, Transduser terbagi menjadi 2 jenis yaitu Transduser Input dan Transder Output. Hampir semua perangkat Elektronika terdapat kedua jenis Transduser tersebut. Berikut ini adalah Blok Diagram sederhana dari Transduser Input ke Transduser Output.
a.      Transduser Input (Input Transducer)
Transduser Input sering disebut juga dengan Sensor. Transduser Input merupakan Transduser yang dapat mengubah energi fisik (physical energy) menjadi sinyal listrik ataupun Resistansi (yang kemudian juga dikonversikan ke tegangan atau sinyal listrik). Energi fisik tersebut dapat berbentuk Cahaya, Tekanan, Suhu maupun gelombang suara. Seperti contohnya Mikropon (Microphone), Mikropon dapat mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang dapat dihantarkan melalui kabel listrik.
Berikut ini beberapa Komponen Elektronika ataupun perangkat Elektronika yang digolongkan sebagai Transduser Input.
i)     LDR (Light Dependent Resistor) mengubah Cahaya menjadi Resistansi (Hambatan)
ii)    Thermistor (NTC/PTC) mengubah suhu menjadi Resistansi (Hambatan)
iii)   Variable Resistor (Potensiometer) mengubah posisi menjadi Resistansi (Hambatan)
iv)   Mikropon (Microphone) mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik

b.      Transduser Output (Transducer Output)
Transduser Output sering disebut juga dengan istilah Actuator. Transduser Output merupakan Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi bentuk energi fisik (Physical Energy). Seperti contohnya Loudspeaker, Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara yang dapat di dengar oleh manusia.
Beberapa Komponen Elektronika atau Perangkat Elektronika yang digolongkan sebagai Transduser Output diantaranya adalah sebagai berikut :
i)           LED (Light Emitting Diode) mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
ii)         Lampu mengubah listrik menjadi Energi Cahaya
iii)       Motor mengubah listrik menjadi Gerakan (motion)
iv)       Heater mengubah listrik menjadi Panas
v)         Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara

2.    Berdasarkan Aplikasinya
Berdasarkan aplikasinya, Transduser dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah :
-Transducer Electromagnetic, seperti Antenna, Tape Head/Disk Head, Magnetic Cartridge.
-Transducer Electrochemical, seperti Hydrogen Sensor, pH Probes.
-Transducer Electromechanical, seperti Rotary Motor, Potensiometer, Air flow sensor, Load Cell.
-Transducer Electroacoustic, seperti Loudspeaker, Earphone, Microphone, Ultrasonic Transceiver.
-Transducer Thermoelectric, seperti komponen NTC dan PTC, Thermocouple.
-Transducer Electro-optical, seperti lampu LED, Dioda Laser, Lampu Pijar, Tabung CRT.

3.    Berdasarkan Prinsip Kelistrikan
Berdasarkan prinsip kelistrikan, Transduser dibagi menjadi dua prinsip, yaitu Transduser Pasif (daya dari luar) dan Transduser Aktif (tanpa daya dari luar).
a.      Transduser Pasif (Daya Dari Luar)
Transduser pasif yaitu transduser yang dapat bekerja bila mendapat energi tambahan dari luar. Transduser ini tidak dapat menghasilkan tegangan sendiri tetapi dapat menghasilkan perubahan nilai resistansi, kapasitansi, atau induktansi apabila mengalami perubahan kondisi sekeliling.

Parameter listrik dan kelas transduser
Prinsip kerja dan sifat alat
Pemakaian alat
Potensiometer
Perubahan nilai tahanan karena posisi kontak bergeser
Tekanan, pergeseran/posisi
Strain gage
Perubahan nilai tahanan akibat perubahan panjang kawat oleh tekanan dari luar
Gaya, torsi, posisi
Transformator selisih (LVDT)
Tegangan selisih dua kumparan primer akibat pergeseran inti trafo
Tekanan, gaya, pergeseran
Gage arus pusar
Perubahan induktansi kumparan akibat perubahan jarak plat
Pergeseran, ketebalan

b.      Transduser Aktif (Tanpa Daya Luar)
Transduser aktif, yaitu transducer yang bekerja tanpa tambahan energi dari luar, tetapi menggunakan energi yang akan diubah itu sendiri. Transduser ini tidak memerlukan catu daya eksternal. Transduser ini malah dapat menghasilkan energi lisrik.

Parameter listrik dan kelas transduser
Prinsip kerja dan sifat alat
Pemakaian alat
Sel fotoemisif
Emisi elektron akibat radiasi yang masuk pada permukaan fotemisif
Cahaya dan radiasi
Photomultiplier
Emisi elektron sekunder akibat radiasi yang masuk ke katode sensitif cahaya
Cahaya, radiasi dan relay sensitif cahaya
Termokopel
Pembangkitan ggl pada titik sambung dua logam yang berbeda akibat dipanasi
Temperatur, aliran panas, radiasi
Generator kumparan putar (tachogenerator)
Perputaran sebuah kumparan di dalam medan magnet yang membangkitkan tegangan || Kecepatan, getaran
Piezoelektrik
Pembangkitan ggl bahan kristal piezo akibat gaya dari luar
Suara, getaran, percepatan, tekanan
Sel foto tegangan
Terbangkitnya tegangan pada sel foto akibat rangsangan energi dari luar
Cahaya matahari
Termometer tahanan (RTD)
Perubahan nilai tahanan kawat akibat perubahan temperatur || Temperatur, panas
Hygrometer tahanan
Tahanan sebuah strip konduktif berubah terhadap kandungan uap air
Kelembaban relatif
termistor)
Penurunan nilai tahanan logam akibat kenaikan temperatur
Suhu

Source :
Mirabito, Michael & Morgenstern, Barbara."The New Communications Technologies: Applications, Policy, and Impact" hal.15:2004. Focal Press Publications.
William D. Cooper. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran. hal 385: 1994. Erlangga. Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Geguritan - Biyung

Sistem Digital dan Sistem Analog

Perintah Dasar Super User pada Linux Debian 8